Selasa, 07 Juni 2011

DESAIN SISTEM

Sistem akuntansi harus dirancang untuk memenuhi spesifikasi informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan, asalkan informasi tersebut tidak terlalu mahal. Dengan demikian, pertimbangan utama dalam merancang sistem akuntansi adalah keseimbangan antara manfaat dan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh informasi tersebut.

Agar efektif, laporan yang disajikan oleh sistem akuntansi harus dibuat secara tepat waktu, jelas dan konsisten. Laporan yang disajikan dengan pengetahuan dan kebutuhan pemakai agar dapat digunakan sebagai pertimbangan di dalam pengambilan keputusan.

Desainer (perancang) sistem harus memiliki pengetahuan untuk membedakan sistem akuntansi dan metode pemrosesan data baik pemrosesan data secara manual maupun dengan menggunakan komputerisasi. Kemampuan untuk membedakan pemrosesan transaksi secara manual dan komputer cukup penting, karena pada organisasi bisnis tertentu tidak semua transaksi dapat di proses dengan komputer dan kemampuan desainer sistem dalam mengevaluasi alternatif-alternatif yang dipertimbangkan pengetahuan akan prinsip-prinsip dasar sistem akuntansi. Singkatnya, prinsip dasar yang terkandung dalam sistem akuntansi yang baik kemungkinan besar sistem yang dirancang pada perusahaan tertentu akan mengalami kesulitan ketika diterapkan.
Implementasi Sistem

Implementasi sistem bukan hanya merupakan tanggung jawab personel yang ada pada bagian tertentu, tetapi semua personil harus bertanggung jawab terhadap pengoperasian sistem. Pengoperasian sistem harus secara hati-hati dan selalu dilakukan supervisi atas sistem tersebut sebelum dioperasikan sepenuhnya.
Buku Besar Pembantu

Buku ini biasa juga disebut buku tambahan. Buku pembantu ini disediakan untuk rekening-rekening buku besar yang membutuhkan perincian, misalnya: piutang dagang, utang dagang dan persediaan barang dagangan. Dari buku pembantu ini dapat disusun daftar mengenai rekening yang bersangkutan pada setiap tanggal yang dikehendaki (biasanya akhir bulan atau akhir tahun). Jurnal Khusus

Sesuai dengan namanya, jurnal khusus adalah jurnal yang digunakan khusus untuk mencatat kelompok transaksi-transaksi yang sejenis.
Pengelompokkan transaksi-transaksi yang sejenis bergantung pada aktivitas perusahaan yang bersangkutan.
Meskipun telah disediakan jurnal-jurnal khusus, perusahaan tetap membutuhkan jurnal umum yang digunakan untuk mencatat
transaksi-transaksi yang tidak dapat dicatat di dalam jurnal khusus, dan juga untuk keperluan membuat jurnal penyesuaian,
jurnal penutupan dan koreksi pembukuan.
Format dan cara pemakaian jurnal-jurnal khusus berbeda dengan jurnal umum. Perubahan tersebut dimaksudkan agar pengerjaan jurnal
dan pembukuan dari jurnal ke buku besar dapat dilakukan secara lebih efisien. Berikut adalah beberapa jurnal khusus yang biasa
digunakan:

* Jurnal Penjualan merupakan jurnal yang khusus digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi yang dilakukan secara kredit. Penjualan secara tunai biasanya tidak dimasukkan dalam jurnal ini karena dalam transaksi penjualan tunai terjadi penerimaan kas, sehingga penjualan tunai biasanya dicatat dalam jurnal penerimaan kas.
* Jurnal Penerimaan Kas merupakan jurnal yang disediakan khusus untuk mencatat transaksi penerimaan kas. Untuk menghemat waktu pencatatan, maka jurnal ini dirancang dengan meanyediakan sejumlah kolom dan hanya total setiap rupiah yang dibukukan kedalam buku besar.
* Jurnal Umum digunakan untuk mencatat penyesuaian pembukuan, penutupan pembukuan, koreksi dan transaksi-transaksi lainnya yang tidak dapat dicatat di dalam jurnal khusus.

AYAT JURNAL PENYESUAIAN

Ayat jurnal penyesuaian (Memorial) adalah jurnal yang dibuat untuk menyesuaikan saldo perkiraan-perkiraan ke saldo yang sebenarnya sampai akhir periode akuntansi, atau untuk memisahkan penghasilan atau biaya dari suatu periode dengan periode yang lain.

Penyesuaian tidak berarti pembetulan dari kesalahan yang terjadi, karena setiap kesalah pada komputer akuntansi dapat langsung dilakukan pada record yang diketahui salah. Penyesuaian merupakan hal yang penting pada sistem periodical system yang dilakukan pada saat penyusunan laporan keuangan. Perpetual system sesungguhnya tetap membutuhkan penyesuaian hanya saja dilakukan dalam waktu yang tidak ditentukan, sehingga banyak yang mengatakan dalam perpetual system tidak dibutuhkan penyesuaian.

Hal-hal yang perlu mendapat penyesuaian

pada akhir periode akuntansi adalah :

* Persediaan barang dagang (inventory of merchandise)
* Biaya dibayar di muka (Prepaid expenses)
* Penghasilan diterima dimuka (accruals receivable)
* Baya yang masih harus dibayar (Accruals payable)
* Penyusutan aktiva tetap(depretion of fixes assets)
* Taksiran piutang tak tertagih

Contoh:

Bila kita merima pesanan (Purchase Order) suatu barang dari customer, dengan menerima pembayaran dimuka sesuai aturan tertentu yang ditetapkan misalnya 50%. Cash yang kita terima tersebut adalah bagian dari hutang kita terhadap bayer sejumlah cash yang kita terima. Utang tersebut biasanya dibukukan pada rekening “Pendapatan diterima dimuka”. Pada saat barang yang dipesan sudah kita penuhi bagian piutang akan mencatat sejumlah total invoice padahal piutang seharusnya adalah sebesar 50% dan pedapatan diterima dimuka seharus menjadi 0 (Nol). Pada saat ini diperlukan jurnal memorial untuk menghapus pembayaran dimuka dengan mendebet hutang(pendapat diterima dikumka) dan mengkredit piutang. Dalam kasus ini kami membuat memorial kredit yang secara automatis membuat ayat jurnal memorial yang mengkredit piutang dan mendebet penadapan diterima dimuka.

Dalam menangani Jurnal Penyesuaian Saya menggunakan 3 form elektronik :

*

Memorial Debet : Form untuk membuat memorial yang secara automatis akan mengupdate buku utang, membuat jurnal memorial yang akan mendebet Hutang Dagang dan mengktedit biaya dibayar dimuka. (terhubung ke data supplier)
*

Memorial Kredit : Form untuk membuat memorial debet yag secara utomatis mengupdate buku piutang, membuat jurnal memorial yang akan mendebet Pendapatan diterima dimuka dan mengktedit Piutang Dagang. (terhubung ke data customer)
*

Serba serbi : Form ini tidak terhubung dengan buku transaksi contoh : penyesuaian persediaan.

Prosedure pembuatan ayat penyesuaian

PERSEDIAAN BARANG DAGANG

memakai perkiraan harga pokok (cost of good sold)
Harga pokok penjualan Rp.x.xxx
Persediaan barang dagang (awal) Rp.x.xxx
Harga pokok penjualan Rp.x.xxx
Pembelian Rp.x.xxx
Harga pokok penjualan Rp.x.xxx
Ongkos angkut pembelian Rp.x.xxx
Persediaan barang dagang (akhir) Rp.x.xxx
Harga pokok penjualan Rp.x.xxx
Pembelian retur & potongan harga Rp.x.xxx
Harga pokok penjualan Rp.x.xxx

Memakai perkiraan Ikhtisar Laba Rugi

Ikhtisar Laba Rugi Rp.x.xxx
Persediaan barang dagang awal Rp.x.xxx
Persediaan Barang dagang akhir Rp.x.xxx
Ikhtisar Laba Rugi Rp.x.xxx

PERSEDIAAN AKHIR

JIKA SALDO SEMENTARA < STOCK OPNAME Persediaan/barang dalam proses Rp.x.xxx Koreksi pemakaian bahan Rp.x.xxx JIKA SALDO SEMENTARA > STOCK OPNAME
Koreksi pemakaian bahan

Rp.x.xxx

Persediaan/barang dalam proses

Rp.x.xxx



BIAYA DIBAYAR DI MUKA

Bila saat pembayaran dibukukan sebagai biaya dibayar di muka

Biaya …. Rp.x.xxx
…… dibayar di muka Rp.x.xxx

Bila saat pembayaran dibukukan sebagai biaya

…… dibayar di muka Rp.x.xxx
Biaya …. Rp.x.xxx



PENGHASILAN DITERIMA DIMUKA

Bila saat penerimaan dicatat sebagai utang

……. Diterima dimuka Rp.x.xxx
Pendapatan ……. Rp.x.xxx

bila saat penerimaan dicatat sebagai pendapatan

Pendapatan ………….. Rp.x.xxx
Diterima dimuka Rp.x.xxx

Piutang penghasilan

Penghasilan ymh diterima Rp.x.xxx
Pendapatan Rp.x.xxx



BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR

Biaya ….. Rp.x.xxx
…… biaya ymh dibayar Rp.x.xxx



PENYUSUTAN AKTIVA TETAP

Biaya penyusutan Rp.x.xxx
Akumulasi penyusutan Rp.x.xxx

PIUTANG DIRAGUKAN (TIDAK SEHAT)

ANALISA LAPORAN KEUANGAN

Analisa laporan keuangan merupakan proses yang penuh pertimbangan dalam rangka membantu mengevalusi posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan pada masa sekarang dan masa lalu, dengan tujuan untuk menentukan estimasi dan prediksi yang paling mungkin mengenai kondisi dan kinerja perusahaan pada masa mendatang. Analisa laporan keuangan sebenarnya banyak sekali namun pada penelitian kali ini penulis menggunakan analisa rasio keuangan karena analisa ini lebih sering digunakan dan lebih sederhana.

Analisa rasio keuangan adalah perbandingan antara dua/kelompok data laporan keuangan dalam satu periode tertentu, data tersebut bisa antar data dari neraca dan data laporan laba rugi. Tujuannya adalah memberi gambaran kelemahan dan kemampuan finansial perusahaan dari tahun ketahun. Jenis-jenis analisa rasio keuangan adalah :

a. Rasio Likuiditas

Rasio ini berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya. Ada 3 (tiga) macam rasio likuiditas yang digunakan, yaitu :

* 1) Current Ratio = ………………………(1)
* 2) Acid Test Ratio = ….(2)
* 3) Cash Position Ratio = ………………(3)

b. Rasio Solvabilitas

Rasio ini berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajiban-kewajibannya (hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang). Ada 4 (empat) rasio solvabilitas yang digunakan. yaitu :

* 1) Total Debt To Equity Ratio= ……………………………………………..(4)
* 2) Total Debt To Total Assets Ratio= ……………………………………………….(5)
* 3) Long Term Debt To Equity= …………………………………(6)
* 4) Long Term Debt To Total Assets = …………………………………..(7)

c . Rasio Profitabilitas

Rasio ini berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dalam suatu periode tertentu. Ada 4 (empat rasio profitabilitas yang digunakan, yaitu :

* 1) Return On Equity (ROE)= ………………………….(8)
* 2) Return On Assets (ROA) = ……………………….(9)
* 3) Net Profit Margin= …………………………………….(10)
* 4) Gross Profit Margin = …………………………(11)

PROFESI AKUNTAN PUBLIK

Profesi Akuntan Publik
Timbul dan berkembangnya profesi akuntan publik di suatu negara adalah sejalan dengan berkembangnya perusahaan dan berbagai bentuk badan hukum perusahaan di negara tersebut. Jika perusahaan-perusahaan di suatu negara berkembang sedemikian rupa sehingga tidak hanya memerlukan modal dari pemiliknya, namun mulai memerlukan modal dari kreditur, dan jika timbul berbagai perusahaan berbentuk badan hukum perseroan terbatas yang modalnya berasal dari masyarakat, jasa akuntan publik mulai diperlukan dan berkembang. Dari profesi akuntan publik inilah masyarakat kreditur dan investor mengharapkan penilaian yang bebas tidak memihak terhadap informasi yang disajikan dalam laporan keuangan oleh manajemen perusahaan.
Jabatan-jabatan dalam lapangan akuntansi dapat dikelompokkan dalam berbagai bidang. Pada umumnya akuntansi dibedakan menjadi dua bidang yaitu akuntansi publik dan akuntansi intern. Akuntan publik adalah akuntan yang berpraktik dalam kantor akuntan publik, yang menyediakan berbagai jenis jasa untuk melayani kebutuhan masyarakat yang diatur dalam Standar Profesional Akuntan Publik, yaitu auditing, atestasi, akuntansi dan review, dan jasa konsultansi. Untuk itu akuntansi publik menerima imbalan jasa dari pemakai jasa, seperti halnya dokter atau penasihat hukum. Jenis pekerjaan yang biasanya dilakukan oleh para akuntan publik adalah adalah pemeriksaan laporan keuangan (auditing), bantuan di bidang perpajakan, dan konsultasi manajemen. Profesi akuntan publik menghasilkan berbagai jasa bagi masyarakat, yaitu jasa assurance, jasa atestasi, dan jasa nonassurance.
•Jasa assurance adalah jasa profesional independen yang meningkatkan mutu informasi bagi pengambil keputusan.
•Jasa atestasi terdiri dari audit, pemeriksaan (examination), review, dan prosedur yang disepakati (agreed upon procedure). Jasa atestasi adalah suatu pernyataan pendapat, pertimbangan orang yang independen dan kompeten tentang apakah asersi suatu entitas sesuai dalam semua hal yang material, dengan kriteria yang telah ditetapkan.
•Jasa nonassurance adalah jasa yang dihasilkan oleh akuntan publik yang di dalamnya ia tidak memberikan suatu pendapat, keyakinan negatif, ringkasan temuan, atau bentuk lain keyakinan. Contoh jasa nonassurance yang dihasilkan oleh profesi akuntan publik adalah jasa kompilasi, jasa perpajakan, jasa konsultasi.

Etika Profesional Profesi Akuntan Publik
Setiap profesi yang menyediakan jasanya kepada masyarakat memerlukan kepercayaan dari masyarakat yang dilayaninya. Kepercayaan masyarakat terhadap mutu jasa akuntan publik akan menjadi lebih tinggi, jika profesi tersebut menerapkan standar mutu tinggi terhadap pelaksanaan pekerjaan profesional yang dilakukan oleh anggota profesinya. Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik merupakan etika profesional bagi akuntan yang berpraktik sebagai akuntan publik Indonesia. Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik bersumber dari Prinsip Etika yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Dalam konggresnya tahun 1973, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) untuk pertama kalinya menetapkan kode etik bagi profesi akuntan Indonesia, kemudian disempurnakan dalam konggres IAI tahun 1981, 1986,1994, dan terakhir tahun 1998. Etika profesional yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia dalam kongresnya tahun 1998 diberi nama Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia. DIndonesia hanya sedikit akuntan yang berpraktik sebagai akuntan publik. Diperkirakan hanya 5% dari akuntan yang ada di indonesia memilih pekerjaan di bidang akuntansi publik. Untuk dapat menjadi akuntan publik harus dipenuhi persyaratan yang harus ditetapkan oleh organisasi profesi dan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan. Organisasi ini juga menetapkan standar akuntansi keuangan dan standar audit.

Bidang Akuntan Publik
Pemeriksaan laporan keuangan (auditing) adalah bidang pekerjaan profesi akuntansi paling utama yang diberikan kepada publik (umum). Pemeriksaan laporan keuangan adalah pemeriksaan secara independen untuk menilai kewajaran laporan keuangan yang disusun manajemen bagi para investor, kreditur dan pihak luar lainnya. Laporan keuangan yang disusun oleh manajemen, seringkali tidak dipercaya oleh pihak-pihak luar karena adanya perbedaan kepentingan antara manajemen dengan pemakai laporan lainnya. Hasil pemeriksaan akuntan publik dituangkan dalam sebuah laporan yang disebut laporan hasil pemeriksaan akuntan. Apabila akuntan publik yakin bahwa laporan keuangan menyajikan informasi secara wajar, maka ia akan memberikan pendapatnya bahwa laporan keuangan telah disusun sesuai dengan prinsip akuntansi.
Akuntansi perpajakan adalah jasa akuntan publik yang banyak dibutuhkan masyarakat. Tujuan yang ingin dicapai dengan pemberian jasa ini adalah :
1)Untuk memenuhi peraturan perpajakan yang berlaku, dan
2)Untuk menekan pajak seminimum mungkin.
Konsultasi manajemen adalah pemeberian jasa yang meliputi aspek yang luas. Biasanya jasa ini diberikan bersamaan dengan pemeriksaan akuntan. Sebagai pemeriksa, akuntan biasanya mempunyai pengetahuan yang mendalam mengenai operasi perusahaan yang diperiksanya. Oleh karena itu akuntan publik dapat memberikan berbagai pertimbangan dan saran kepada manajemen untuk memperbaiki hasil operasi perusahaan yang menggunakan jasanya.
Auditor independen adalah akuntan publik yang melaksanakan penugasan audit atas laporan keuangan historis yang menyediakan jasa audit atas dasar standar auditing yang tercantum dalam Standar Profesional Akuntan Publik. Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia dijabarkan ke dalam Etika Kompartemen Akuntan Publik untuk mengatur perilaku akuntan yang menjadi anggota IAI yang berpraktik dalam profesi akuntan publik.
Kode Etik IAI dibagi menjadi empat bagian berikut ini.
(1) Prinsip Etika,
(2) Aturan Etika,
(3) Interpretasi Aturan Etika, dan
(4) Tanya dan Jawab.
Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik terdiri dari berikut ini :
- 100 Independensi, Integritas dan Objektivitas.
- 200 Standar Umum dan Prinsip Akuntansi.
- 300 Tanggung Jawab kepada Klien.
- 400 Tanggung Jawab kepada, Rekan Seprofesi.
- 500 Tanggung Jawab dan Praktik Lain.